Senin, 13 Desember 2010
Riedl Ingin Jumpa Vietnam Di Final
Hanya dua pemain Vietnam yang tidak dikenal pelatih timnas Indonesia tersebut.
Kendati selalu menyatakan tak mau sesumbar melawan Filipina di semi-final Piala AFF 2010, pelatih timnas senior Alfred Riedl tetap optimistis tim besutannya bakal melenggang ke final.Vietnam akan menghadapi Malaysia di semi-final. Walau tim besutannya menggilas Malaysia 5-1 pada pertandingan penyisihan Grup A, Riedl justru memilih Vietnam sebagai lawan tim Merah Putih di partai puncak turnamen sepakbola dua tahunan se-Asia Tenggara ini.
Selama ini Riedl selalu mengelak ketika ditanya wartwan mengenai kans Indonesia di final. Namun melalui korespondensi lewat surat elektronik [email] dengan laman Boimoi, Riedl menyampaikan keinginannya bertemu Vietnam.
“Setelah melihat skuad Vietnam, saya hanya tidak kenal dua pemain saja. Selebihnya, saya sangat mengenal mereka. Beberapa diantara mereka pernah masuk ke dalam tim saya tahun 2003,” ujar Riedl.
“Dibandingkan dengan tiga tahun lalu, tim Vietnam saat ini tidak terlalu mengalami perubahan besar. Tentu Anda sudah bisa memahami ini, karena saya sudah sangat mengenal Vietnam.”
Selasa, 30 November 2010
Pilih Ikan Atau Kail?
“Duh, kok kemaraunya gak berhenti-berhenti yah”, keluh Kaka si kancil.
“Iya nih”, jawab Kuri si kura-kura lirih, “kalau begini terus dua tiga hari lagi persediaan makanan kita bakal habis.”
Kaka dan Kuri memang tinggal bersama. Mereka membuat rumah yang cukup nyaman di dalam sebuah gua kecil. Di sekitar gua sejatinya banyak ditumbuhi tanaman-tanaman yang menjadi pengisi perut mereka sehari-hari. Namun sayangnya, sejak beberapa minggu terakhir ini, panas yang berkepanjangan melanda, sehingga sedikit demi sedikit tanaman yang ada mati kekeringan.
“Coba kita bisa memancing seperti pak Beri Beruang”, lanjut Kuri, “pastinya kita tidak perlu pusing seperti ini.”
BRAKKKK!!!!
Kaka tiba-tiba meloncat dari kursinya hingga tidak sengaja menjatuhkan kursi tersebut.
“Aku ada ide!”, teriak Kaka dengan semangat ‘45.
“Ada ide ya ada ide”, gerutu Kuri yang sempat jantungan gara-gara ulah Kaka tadi, “tapi jangan bikin aku mati muda dong.”
“Dengar dulu”, potong Kaka sebelum Kuri melanjutkan omelannya. “Bagaimana kalau kita minta ikan ke pak Beri? Kan seringkali dia dapat ikan banyak, yang lebih dari jatah makan perut gendutnya. Pasti bakal diberi deh.”
“Memangnya kita akan minta-minta ikan terus ke dia? Lama-lama juga pasti pak Beri gak akan mau memberi ikan ke kita.”, jawab Kuri sambil membetulkan kursi yang tadi terjatuh. Lanjutnya, “Lebih baik kita minta diajari cara memancing ikan saja.”
“Ah, tahu sendiri kan pak Beri seperti apa sifatnya”, tukas Kaka. “Galak. Bicaranya keras, tapi susah dicerna maksudnya. Mendingan minta langsung aja. Lagipula aku malas kalau harus belajar segala.”
Kaka melangkah mendekati jendela. Matanya berbinar-binar nakal.
“Nanti aku akan cari alasan yang berbeda setiap harinya agar pak Beri mau memberikan ikan kepadaku.”, katanya. “Gimana Kur, setuju tidak?”
Kuri termenung. Di satu sisi, ia membayangkan nikmatnya duduk santai di tepi jalan setapak ke sungai sambil menunggu pak Beri lewat membawa hasil pancingannya. Ia kenal Kaka sejak lama. Kawannya yang cerdas ini pasti dapat menemukan cara untuk membuat satu dua ikan pak Beri berpindah tangan.
Di sisi lain, ia tidak ingin hanya berpangku tangan dan bergantung kepada binatang lain. Ia juga ingin dapat memancing ikan sendiri sehingga tidak kebingungan apabila suatu saat kemarau datang lagi.
“Hei, kok malah melamun”, ujar Kaka sambil mendorong pelan tempurung Kuri.
“Aku tidak ikutan deh”, jawab Kuri.
“Loh kok…”
“Iya, aku ingin coba memancing saja. Pasti terasa lebih lezat kalau ikannya hasil pancinganku sendiri”.
Mata Kaka tercenung. Ia menatap tajam ke arah Kuri. Beberapa detik kemudian ia tertawa terbahak-bahak.
“HAHAHAHAH!!! Kamu bercanda kan? Memangnya kamu mau belajar darimana? Pak Beri? Bisa tambah lapar kalau kamu kelamaan ngobrol dengan dia!”, kata Kaka lantang. “Lagipula”, lanjutnya, “semua binatang di hutan ini kan tahu kalau kamu itu lambat berpikirnya.”
Kuri tersenyum mendengar sindiran Kaka.
“Biar saja”, jawabnya. Pede. “Aku yakin kalau aku berusaha pasti aku akan bisa”.
Begitulah. Keesokan harinya, Kuri mulai mengikuti dan mengamati pak Beri yang sedang memancing. Ia kemudian mencoba untuk membuat tongkat pancingnya sendiri dan menanyakan kepada pak Beri, apakah kailnya sudah benar atau belum. Dengan tekun ia berusaha memahami apa maksud perkataan pak Beri hingga akhirnya ia berhasil membuat tongkat pancing yang kuat dan kokoh.
Si kancil? Sesuai rencananya, Kaka menunggu di ujung jalan hingga pak Beri lewat dan mengiba-iba kepadanya untuk meminta seekor ikan hasil tangkapannya. Dasar cerdik, pak Beri pun tidak kuasa menolak permintaannya.
“Lihat nih,” ujar Kaka pada Kuri sesampainya di rumah, “ikan pemberian pak Beri. Besar bukan? Pasti lezat jika dibumbu rujak dan dimakan dengan sambal mangga. Mana ikanmu?”
Kuri menunjukkan kail buatannya dengan bangga.
“Nih”, katanya sambil tersenyum. “Hari ini aku memang belum bisa membawa ikan, tapi aku sudah bisa membuat tongkat pancingku sendiri.”
“Terserahlah,” tukas Kaka. “Kok mau-maunya sih repot begitu.”
Hari demi hari berlalu. Kuri terus berusaha untuk belajar tehnik memancing ikan dari pak Beri. Mulai dari memilih umpan, mencari tempat yang banyak ikannya, hingga cara menarik ikan agar tidak terlepas dari kaitannya. Kaka pun melalui hari-harinya dengan seribu satu alasan untuk dapat menaklukkan hati pak Beri.
Lama kelamaan, pak Beri pun jenuh. Ia tidak mau lagi memberikan ikannya kepada Kaka meskipun Kaka sudah memohon sambil berguling-guling di tanah. Sebaliknya, Kuri semakin ahli dalam memancing dan sudah dapat menangkap ikan sendiri. Melihat Kaka yang menangis tersedu-sedu karena tidak mendapatkan makanan hari itu, Kuri pun membagikan ikan hasil tangkapannya pada Kaka.
“Tuh kan, benar yang aku bilang”, kata Kuri bijak. “Lebih baik kita berusaha sendiri daripada selalu bergantung kepada orang lain. Meskipun kelihatannya susah, jika terus mencoba, pasti kita akan bisa.”
Kaka mengangguk perlahan. Kali ini dia setuju dengan pendapat Kuri.
Moral Cerita / Bahan Renungan:
"Daripada terus-menerus bergantung kepada orang lain, lebih baik jika kita berusaha untuk belajar dan meningkatkan kemampuan kita agar bisa seterusnya berdiri dan berusaha sendiri."
Kuda Berkacamata Hitam
Kaku adalah kuda yang paling gagah di hutan. Tidak hanya gagah, ia pun kuat dan dapat berlari dengan cepat. Saking hebatnya, warga hutan yang lain memberikan gelar “Kuda Perkasa” padanya. Disingkat “kuper”, hehehe.
Sayangnya, perilaku Kaku tidak sehebat kemampuannya. Karena merasa dirinya yang paling jago, ia menjadi sombong dan sering menganggap remeh orang binatang lain. Tabiat buruknya yang lain adalah selalu ingin dipuja. Itu sebabnya ia iri 1/2 mati terhadap Horas.
Ya, Horas adalah kuda gemuk yang cenderung pendiam. Walaupun begitu, penghuni hutan lainnya senang kepadanya karena ia suka menolong dan ramah. Berbeda 180 derajat dengan Kaku.
Suatu hari Kaku pun mendatangi Horas yang sedang makan rumput di pinggir sungai.
“Hei Horas, ayo kita berlomba mengelilingi bukit timur itu”, tantang Kaku tanpa berbasa-basi. “Aku ingin tahu, siapa diantara kita yang paling hebat”.
Horas menoleh dengan santai ke arah Kaku.
“Buat apa ah”, jawabnya, “Kan sudah jelas, kamulah kuda paling hebat di hutan ini. Aku jelas gak mungkin menang melawanmu.”
“Tidak peduli!”, tukas Kaku. Kasar. “Pokoknya aku ingin kita bertanding. Kalau tidak, aku akan hancurkan rumah kayu milik Bu Beri Berang-berang yang kamu buat untuknya bulan lalu.”
Horas tertegun. Ingatannya melayang ke Bu Beri. Badannya yang sudah tua. Bulu-bulunya yang mulai memutih. Tongkat penyangga jalannya.
“Baiklah”, ujarnya sambil mengangguk lirih. “Kapan kita bertanding?”
Kaku menjawab sambil tersenyum sinis, “Besok sore.”
Malamnya Kaku mulai membayangkan dirinya yang tengah berlari di bukit timur dengan gagah. Bulunya yang hitam berkilauan terkena cahaya matahari sunset. Kakinya yang kokoh menapak mantap di atas tanah bukit timur yang berbatuan menimbulkan suara yang keras.
Ketepok. Ketepok. Ketepok.
Mendadak ia terkikik. Ia membayangkan Horas yang gemuk berlari dengan terengah-engah menaiki bukit dan akhirnya tersungkur kecapekan.
“Kemenangan sudah jelas ada di tanganku.”, batin Kaku. “Apabila aku menang, penduduk hutan akan makin menyadari bahwa aku lah kuda terhebat di sini. Popularitasku pasti akan jauh melebihi Horas. Sekarang aku harus cari cara agar aku tampak keren di hadapan mereka saat masuk ke garis finish.”
Ia berpikir. Tiba-tiba ia teringat pada majalah mingguan “Kueren” yang ia beli minggu lalu. Kaku pun mengambil majalah tersebut dari laci lemarinya dan mulai membuka lembar demi lembar. Sampai akhirnya…
“Ini dia!!!”, teriak Kaku sambil menunjukkan jari tangannya ke sebuah iklan tentang kacamata hitam. “Dengan ini aku pasti akan tambah cool di depan warga hutan”.
Keesokan harinya, Kaku menyempatkan diri untuk pergi ke mall dan membeli kacamata hitam yang paling mentereng. Setelah bersiap dengan menggunakan tapal kudanya yang berbalut emas, ia pun bergegas menuju ke bukit timur, tempat ia akan bertanding dengan Horas.
Sesampainya di sana, tampak Horas sedang berbincang riang dengan teman-temannya. Ada Kuri si Kura-Kura, Nur si burung Nuri, dan bu Beri Berang-Berang. Warga hutan lainnya pun berjejer di sepanjang jalur, bersiap untuk menyaksikan lomba antara Horas dan Kaku.
“Ayo segera kita mulai”, kata Kaku sembari memakai kacamata hitamnya yang baru.
Horas memandang Kaku dengan wajah aneh. Perhatiannya tertuju pada kacamata hitam Kaku dan label harganya yang entah sengaja atau tidak, lupa dicopotnya.
Namun Horas tidak berkata apa-apa. Sebaliknya, ia meminta Nur untuk membantu memasangkan kacamata kudanya yang sudah agak butut.
Kedua kuda itu pun bersiap di garis Start. Pak Hori Harimau yang bertugas sebagai penjaga garis melambai-lambaikan bendera putih di depan mereka. Dalam hitungan ketiga, ia menurunkan bendera dengan bersemangat sambil berteriak lantang, “Mulai!!!”
Kaku langsung melesat. Julukannya sebagai “Kuda Perkasa” memang bukan main-main. Dalam hitungan detik, ia sudah tidak tampak di balik bukit. Sebaliknya, Horas melaju dengan sambil menjaga kecepatan dan staminanya. Ia sadari bahwa dalam urusan keduanya, ia bukan tandingan Kaku, oleh karena itu ia harus berhati-hati dan tidak boleh gegabah.
Kaku yang jauh memimpin di depan tertawa lebar-lebar sambil terus memacu kecepatannya. Ia sudah tidak kuasa lagi membayangkan kemenangannya. Di hadapannya sudah tampak Bukit Curam, bukit terakhir dari deretan Bukit Timur.
Bukit Curam terkenal sebagai bukit paling berbahaya di daerah itu. Berbatu dan memiliki sudut tanjakan yang sempit. Siapa saja yang tidak berhati-hati pasti akan celaka. Di sisi lain, pemandangan dari atas Bukit Curam cukup indah. Dari sana terlihat jelas pemandangan hutan serta danau Leka yang luas dan banyak ikannya. Warga hutan sering berkumpul di danau tersebut, baik untuk mandi maupun sekedar untuk bersantai dan bersosialisasi.
Beberapa langkah menuruni Bukit Curam, perhatian Kaku terpecah. Di bawah, tampak Kutik, kuda betina yang jadi incarannya sejak masa sekolah dulu, sedang mematut-matut tubuhnya di hamparan air danau yang jernih. Tidak lagi konsentrasi terhadap jalan di depannya, kaki kanan Kaku tanpa sengaja menabrak sebuah batu yang cukup besar.
Kaku oleng. Ia terjungkal dan menggelinding ke sisi kiri bukit sebelum akhirnya mencapai garis finish barunya di sebuah kubangan tepat di samping Kutik yang melongo melihat adegan akrobat gratis.
Byurrrrr.
Sejurus kemudian, Kutik tertawa terbahak-bahak(rolling on the grass laughing out loud) . Tanpa mempedulikan Kaku yang kesakitan setelah terguling-guling di bukit berbatu. Tanpa mempedulikan wajah Kaku yang merah padam. Tanpa mempedulikan kacamata hitam Kaku yang patah. Tanpa mempedulikan perasaan Kaku yang bingung antara menahan sakit dengan menahan malu.
Saat ia mencoba untuk berdiri (dengan diiringi tawa Kutik yang masih berkesinambungan), terdengar sorak sorai warga hutan. Rupanya Horas telah tiba di garis finish. Agak terengah-engah, tapi setidaknya ia sampai ke tujuan dengan berlari, bukan dengan menggelinding.
Dari kejauhan, ia menatap Kaku (yang masih mencoba berdiri) dan Kutik (yang masih terus tertawa). Horas juga suka pada Kutik dan ia mungkin akan melakukan kesalahan yang sama seperti Kaku seandainya ia tidak menggunakan kacamata kudanya. Ya, kacamata itulah yang membantunya untuk tetap berkonsentrasi sepanjang lomba.
Horas mengangkat kaki kanannya, ingin berjalan ke arah Kaku. Tapi kawan-kawan dan penghuni hutan lainnya mulai mengerubunginya, sibuk memberinya selamat dan memintanya bercerita tentang perasaannya. Akhirnya Horas pun membatalkan niatnya untuk membantu Kaku.
“Semoga ia baik-baik saja”, gumamnya.
Moral Cerita / Bahan Renungan:
"Setiap orang mungkin membutuhkan kacamata kuda agar tetap fokus dengan apa yang harus dikerjakannya."
Mourinho Akui Barca Pantas Menang
Real Madrid bermain sangat buruk dan tak pernah mampu bangkit sejak tertinggal gol pertama dari Barcelona.
Pelatih Real Madrid Jose Mourinho menilai Barcelona tak sulit meraih kemenangan 5-0 karena timnya bermain sangat buruk di el Clasico La Liga Spanyol di Nou Camp, Selasa (30/11) dinihari. Bahkan Barca sudah langsung unggul 2-0 di babak pertama. Sebaliknya, Madrid tak pernah mampu bangkit.
Kemenangan itu menjadikan Barca sukses mengambil alih posisi puncak klasemen La Liga. Kini, Barca memiliki poin 34. Unggul dua poin dari Madrid.
"Satu tim bermain sangat bagus, satunya lagi sangat buruk. Yang satu pantas menang dan yang lain wajar bila kalah," kata Mourinho mengakui keunggulan Barca.
"Pekan lalu, kami unggul satu poin. Kini, kami tertinggal dua poin. Saya selalu katakan klub [Barca] itu merupakan produk yang sudah selesai dan Madrid masih melakukan perjalanan yang panjang," jelasnya.
"Musim lalu, saya datang ke sini bersama Inter dan mengalami kekalahan di Liga Champions. Namun, kami berhasil mencapai final. Kecewa? Tidak. Tidak terlalu sulit untuk melupakan kekalahan. Kami memang tidak cukup bagus," kata Mourinho lagi.
Sabtu, 27 November 2010
Bukti baru ada kehidupan di Planet Mars
Waw….. sungguh menakjubkan……..!!!
Ternyata menurut para peneliti Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) belum lama ini berhasil menemukan data yang menguatkan dugaan bahwa pernah ada kehidupan di planet Mars ……
Wah2…. bisa jadi ni kalo planet Bumi penuh kita2 bisa transmigrasi rame2 ke planet Mars…
hohohooo…….
katanya sieh…. data2 penemuan tersebut diperoleh dari Compact Reconnaissance Imaging Spectrometer for Mars (CRISM) dan instrumen lainnya pada Orbit Pengintaian NASA di Mars. Dua alat ini mengidentifikasi material yang terdapat di Planet Merah itu dengan mengamati 500 macam warna yang dipantulkan sinar matahari. Menurut para peneliti NASA, lubang lubang yang terdapat di planet itu pernah menjadi danau, sungai, dan segala macam kumpulan air yang bisa menunjang kehidupan.
Hal yang mencengangkan adalah terdapat tanda-tanda bahwa pernah ada banyak air di planet itu. Ini artinya, pernah ada kehidupan di Mars papar Scott Murchie dari Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory, Maryland. Hal senada disampaikan John Mustard, peneliti dari Brown University. Mustard mengatakan, pantulan warna yang dikirim CRISM menunjukkan adanya tanda-tanda bekas genangan air di Mars.
Ada tanda tanda kehidupan di Mars. Mungkin itu berasal dari interaksi antara bebatuan dan air sekira 3 hingga 6 miliar tahun silam. Temuan Murchie dan Mustard ini sejalan dengan temuan peneliti dari University of Arizona yang terlibat dalam misi wahana tak berawak Phoenix Mars Landers. Seperti diketahui, saat ini Phoenix yang dilengkapi dengan laboratorium mini tengah meneliti kandungan tanah Mars.
Hasil penelitian para ilmuwan berhasil menemukan jejak es di Kutub Utara Mars. Bongkahan putih yang diambil menggunakan lengan robot pada tersebut mencair ketika dibiarkan selama beberapa hari. Tidak hanya itu, para peneliti juga berhasil mendeteksi pH planet itu, yakni mengandung pH antara 8 hingga 9.
Terdapat magnesium, sodium, potasium, dan chlorida di tanah Mars. Kondisi tanah seperti itu cocok ditanami asparagus, buncis hijau, dan lobak,ujar Peter Smith peneliti dari University of Arizona seraya mengatakan bahwa saat ini para peneliti tengah berupaya untuk mengambil kembali contoh es di planet Mars.
Pada tubuh Phoenix, NASA memasang instrumen laboratorium yang dapat dikendalikan dari Bumi. Misi utama Phoenix adalah mendeteksi adanya jejak kehidupan di planet yang berjarak 680 juta kilometer dari Bumi itu. Phoenix akan menjalankan misinya selama 90 hari.
Misteri dan Rahasia Tidur Panjang Ratusan Tahun Ashabul Kahfi
Kisah ini sangat terkenal baik bagi penganut agama Islam atau Kristen. Ashabul Kahfi dalam Islam yaitu kisah yang menceritakan 7 pemuda yang mendapat petunjuk dan beriman kepada Allah tertidur lelap dalam gua selama 309 tahun. Mereka melarikan diri dari kekejaman raja Dikyanus.
Kejadian yang hampir mirip juga pernah terjadi pada beberapa kisah di bawah ini :
Mitsutaka Uchikoshi, hilang selama 24 hari di tengah gunung bersalju
7 Oktober 2006, sebuah musibah menimpa seorang pengusaha muda Jepang berusia 35 tahun, Mitsutaka Uchikoshi. Ia terjatuh & mengalami cedera kepala ketika sedang berlibur di gunung Rokko, Jepang. Ia dinyatakan hilang. Seorang pendaki gunung akhirnya berhasil menemukan 24 hari kemudian dalam hipotermia.
Saat ditemukan korban dalam kondisi patah tulang panggul, denyut nadinya tak terdeteksi, suhu badan drop hingga 22°C, organ-organ vital tidak menunjukkan aktivitas dan ditambah pula dengan kehilangan darah cukup banyak.
Anda bisa bayangkan apa yang terjadi terhadap seseorang yang hilang selama 24 hari di tengah gunung bersalju, tewas? Tentu itu dugaan banyak orang. Tetapi Tuhan berkehendak sebaliknya.
Setelah melampaui masa kritisnya, Uchikosi kembali pulih 100% seperti sediakala.
“Ia (Uchikosi) masuk ke dalam kondisi yang serupa dengan hibernasi. Fungsi organnya melambat, tetapi otaknya terlindung & dalam kondisi baik. Saya yakin kemampuan otaknya bisa pulih 100%” ujar Dr Shinichi Sato.
Erika Nordby, Balita yang ditemukan hampir membeku
Kasus serupa pernah terjadi pula di Kanada menimpa seorang balita, Erika Nordby. Ia terjebak di luar rumah dalam suhu mendekati 0 derajat Celcius dan ia ditemukan oleh ibunya dalam kondisi hampir membeku. Jantungnya berhenti berdetak selama 2 jam & suhu tubuhnya drop hingga 16 °C. Akan tetapi akhirnya bisa pulih kembali.
Para dokter yakin jika misteri ini bisa dipecahkan maka teknologi hibernasi pada manusia akan berkembang di masa depan. Ilmu ini adalah ilmu masa depan yang bisa menyelamatkan para astronot saat menempuh perjalanan panjang ke luar angkasa.
Apaan sih hibernasi? Singkatnya hibernasi adalah mekanisme mempertahankan hidup yang dimiliki hewan mamalia saat musim dingin dengan cara menurunkan level aktivitas metabolisme tubuh, ciri yang paling jelas ya tidur panjang .
Para ilmuwan getol sekali membongkar misteri hibernasi. Mereka yakin hibernasi bisa diterapkan pada manusia. Di dalam Alquran pun kejadian yang serupa pernah diungkap dalam kisah ashabul kahfi. Ini dia Mukjizat Alquran dalam aspek teknologi.
Sekarang mari kita bandingkan satu per satu dengan kisah Ashabul Kahfi (The Seven Sleepers) :
The Cave Of Seven Sleepers
Inside The Cave
Makanan
Ilmuwan : Cairan kombinasi es dan garam yang disuntikkan dalam tubuh agar suhu darah menurun. Lumayan drop dari 37°C s/d 10°C. Apabila suhu darah sudah drop tentu saja metabolisme tubuh pun ikut turun. Cara ini sudah diuji coba pada seekor babi dan berhasil. Namun ini hanya berhasil dalam beberapa jam saja.
Menurut para ahli dari University of California & Safar Centre for Resuscitation Research at the University of Pittsburgh, tempo bisa diperpanjang hingga hitungan hari, minggu bahkan bulan dengan catatan tubuh harus diberi makan dalam bentuk tetes yang dialirkan ke pembuluh darah.
Hanya saja konsekuensi hibernasi : rambut & kuku akan tetap tumbuh. Umur pun tetap bertambah.
Ashabul Kahfi : Tidak ada asupan makanan apalagi minuman karena para pemuda itu tidur non-stop selama 300 tahun. Yang luar biasa umur tak bertambah sedikitpun.
Kotoran / Tinja
Ilmuwan : Sampai saat ini para peneliti masih kesulitan mengatasi urusan yang satu ini. Di antara binatang yang mengadopsi sistem hibernasi pun hanya beruang saja yang tidak punya masalah buang air besar.
Ashabul Kahfi : Mereka tidak memiliki masalah ini. Apa dalilnya? Apakah anda punya argumentasi yang dapat menjelaskan seseorang yang tidak pernah mendapat asupan makanan dan minuman sama sekali tapi masih bisa mengeluarkan kotoran? Bisa-bisa dehidrasi, dong? Jadi no input, no output!
Cahaya
Ilmuwan : Para ahli nampaknya belum melirik faktor yang satu ini untuk mempertahankan kondisi tubuh. Yang diyakini saat ini baru menggunakan sistem “drowning in icy water” alias tubuh direndam dalam air es. Metode ini terbukti mampu mengobati tubuh yang terluka atau menyelamatkan pasien serangan jantung setelah “mati” dalam beberapa jam.
Ashabul Kahfi : Dalam medis pun sinar matahari dianggap penting untuk pembersihan, penguatan tulang dan kulit dan manfaat lainnya. Dalam tafsir Al-Qurthubi mengatakan, “bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri”, maksudnya adalah bagian kiri matahari mengenai mereka karena sengatannya.
Sinar matahari memperbaiki tubuh mereka. Ayat itu dalam hal ini menegaskan bahwa Allah SWT menempatkan mereka di gua yang karakteristiknya unik. Mungkin jika arsitektur gua yang berbeda hasil akhirnya bisa jadi berbeda. Malah, bisa-bisa tubuh terpanggang gara-gara matahari siang!
Lihat betapa Maha Besarnya Allah SWT yang telah membuat mekanisme hibernasi begitu sempurna sehingga usia tak sedikitpun bertambah.